Celana panjang adalah busana bawahan yang sudah menjadi
busana wajib pakai bagi kaum pria. Baik untuk acara formal ataupun non formal,
celana panjang hampir setiap saat dipakai.
Sebenarnya untuk materi celana panjang ini sudah pernah saya
bahas dalam blog ini, hanya saja dengan judul dan metode pembuatan pola yang
lain. Baca artikel celana pantalon. Tetapi, tidak ada salahnya jika saya
membahasnya lagi, untuk tambahan ilmu pengetahuan bagi kita semua, paling tidak
kita punya metode dan cara berbeda untuk membuat celana panjang.
Banyak rekan penjahit saya mengatakan, menjahit celana
panjang itu mudah yang bikin susah itu di pembuatan saku. Memang benar, menurut
pengalaman saya menjahit celana itu lebih mudah daripada menjahit blouse atau
kebaya. Hanya saja tingkat kerumitan seringkali ada pada pembuatan saku, baik
itu saku samping maupun saku belakang celana. Kalau saku yang kita aplikasikan
pada celana itu saku tempel, mungkin akan lebih mudah pengerjaannya, tapi kalau
saku yang kita buat itu saku dalam tentunya akan lebih repot pengerjaannya.
Tetapi, kalau sudah terbiasa pasti tidak akan menjadi masalah.
Celana panjang pria saat ini sudah memiliki beragam model
yang menyesuaikan dengan trend fashion yang lagi marak. Tapi dalam artikel kali
ini, saya akan bahas bagaimana cara membuat celana panjang pria model formal
dengan bahan kain standard seperti katun dan drill. Karena untuk celana jeans,
meski pola nya tidak jauh berbeda tapi ada sedikit perbedaan pada cara
pengerjaan dan penyelesaiannya, selain itu untuk menjahit celana jeans kita
harus memiliki mesin jahit besar sekelas mesin jahit industri. Kalau memakai
mesin jahit klasik yang hitam atau portable sepertinya belum mampu untuk menjahit
jeans.
Nah, tunggu apalagi mari kita mulai membuat celana panjang. Hal pertama yang kita kerjakan adalah melakukan pengukuran.
Berikut adalah metode pengukuran yang diambil untuk celana panjang.
1. Panjang celana ; diukur dari batas ban pinggang
samping sampai batas yang dikehendaki.
2. Lingkar pinggang ; diukur pas melingkar pada
pinggang.
3. Lingkar pinggul ; diukur pas melingkar pada
pinggul yang terbesar dengan kelonggaran empat jari datar.
4. Lingkar pesak ; diukur dari batas ban pinggang
depan melingkar lewat selangkangan sampai dengan batas ban pinggang belakang.
5. Lingkar paha ; diukur melingkar pada pangkal
paha dengan kelonggaran 4 jari datar.
6. Lingkar lutut ; diukur melingkar pada lutut.
7. Lingkar ujung celana ; diukur melingkar pada
batas ujung celana.
Berikut adalah contoh ukuran untuk pembuatan gambar pola.
Anda bisa melakukan pengukuran sendiri untuk mengetahui keakuratan dari hasil pengukuran yang Anda lakukan.
1.
Panjang celana = 100 cm.
2.
Lingkar pinggang = 64 cm.
3.
Lingkar pinggul = 98 cm.
4.
Lingkar pesak = 68 cm.
5.
Lingkar paha = 58 cm.
6.
Lingkar ujung celana = 42 cm.
Silahkan dicoba melakukan pengukuran sendiri untuk mendapatkan hasil yang lebih mantap. Pada posting selanjutnya, akan dibahas cara membuat pola celana panjang berdasarkan pengukuran yang sudah kita lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar