Pantalon adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris Pantaloons, yang diadopsi ke dalam bahasa Indonesia menjadi pantalon.
Celana Pantalon adalah sebutan untuk celana panjang sampai batas mata kaki yang biasa dipakai oleh kaum pria, meskipun dalam kenyataannya tidak sedikit wanita jaman sekarang yang juga memakai celana model pantalon.
Di bawah ini akan kami sampaikan sedikit tentang pola celana pantalon, semoga bisa menjadi tambahan pengetahuan.
Cara mengambil ukuran pada celana pantalon :
- Lingkar Pinggang, diukur pas pada pinggang celana, bisa diukur pas tepat pada pinggang ataupun di bawah pinggang sedikit, sesuai dengan selera pemakai.
- Lingkar pinggul, diukur sekeliling badan bawah terbesar, diukur pas dulu kemudian ditambah 4 cm.
- Tinggi pinggul, diukur dari pinggang sampai di bawah batas pengukuran keliling pinggul.
- Tinggi duduk, diukur dari pinggang sampai di dasar tempat duduk. Orang yang diukur harus duduk di kursi datar dengan sikap badan tegak. Diukur pas dulu, kemudian ditambah 3 cm.
- Lingkar paha, diukur sekeliling pangkal kaki atas, pas dahulu kemudian ditambah 3 cm.
- Lingkar lutut, diukur sekeliling lutut, sambil lutut ditekuk, pas dahulu, baru ditambah 3 cm.
- Lingkar lubang kaki celana menurut model, yang umum diukur sekeliling batas kaki bawah melalui mata kaki dan tumit, pas dahulu, kemudian ditambah 3 cm.
- Lingkar pesak, diukur sekeliling pesak celana dari pinggang tengah muka sampai di pinggang tengah belakang.
Keterangan pola depan.
- a-b = 1/2 lingkar paha - 2 cm.
- a-c = b-c, tarik garis tegak lurus melalui titik c, lipatan celana, arah benang panjang.
- c-d = tinggi duduk atau 1/3 lingkar pesak ditambah 4 cm.
- d-e = panjang celana.
- b-f = 1/4 lingkar panggul - 1 cm.
- d-g = d-h = 1/2 (1/4 lingkar pinggang - 1 cm).
- Tarik garis g-f = garis tengah muka.
- Tarik garis tegak lurus b-h1.
- ukur h1-b1 = tinggi pinggul.
- Bentuk garis sisi celana dari h ke titik b1 ke titik b, sisi bagian atas,
- e-i = e-j = 1/4 lingkar lubang kaki dikurangi 1 cm.
- bagi e-c dalam dua bagian, c-k = k-e.
- k-l = k-m = 1/4 lingkar lutut - 1 cm.
- Tarik garis a-l dan l-i (kaki celana).
- Tarik b-m dan m-j, garis sisi bagian bawah.
Keterangan pola belakang.
- a-a1 = 2,5 cm.
- b-o = 5 cm. Tarik garis datar sampai di garis kaki celana bagian muka, dapat titik p.
- p-p1 = 2,5 cm.
- l-l1 = m-m1 = i-i1 = j-j1 = 2 cm.
- Dari d naik 4 cm dapat titik r.
- Ukur dari titik r garis pinggang belakang, serong ke lanjutan garis pinggang muka diukur 1/4 lingkar pinggang + 1 cm karena pinggang muka dikurangi 1 cm dan ditambah 3 cm untuk lipit kup r-s = 1/4 lingkar pinggang + 1 + 3 cm.
- o-o1 = 3 s/d 4 cm.
- o1-p1 = 1/2 lingkar paha + 1 cm.
- Tarik garis sisi belakang dari titik s ke titik o1 terus ke titik m1 dan j1. Garis ini harus sama panjang dengan sisi muka. Bila agak panjang turunkan titik s.
- s-t = tinggi panggul, tarik garis pinggul sejajar dengan pinggang.
- Ukur t-u = 1/4 lingkar pinggul ditambah 1 cm.
- Tarik garis tengah belakang celana dari titik r ke titik u terus ke a1. Jumlah garis tengah belakang dan muka harus sama dengan lingkar pesak. kalau kurang dapat diteruskan pada titik a1.
- Lipit kup digambar di tengah 1/4 lingkar pinggang, panjang 12 s/d 15 cm.
Contoh ukuran yang dipakai untuk pola celana pantalon ini adalah sebagai berikut.
- Lingkar pinggang = 72 cm.
- Lingkar pinggul = 100 cm.
- Tinggi pinggul = 18 cm.
- Tinggi duduk = 24+3 cm.
- atau 1/3 lingkar pesak + 4 cm.
- Lingkar paha = 60 cm.
- Lingkar lutut = 45 cm.
- Lingkar lubang kaki = 32 cm.
- Lingkar pesak = 68 s/d 70 cm.
Untuk lebih jelas lagi tentang pola celana pantalon, silahkan lihat gambar di bawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar